PENDAHULUAN
Ketika kita mempelajari ilmu perbandingan pendidikan, banyak hal yang dapat
kita analisis dan kita telaah dari ilmu perbandingan pendidikan itu sendiri.
Perbandingan pendidikan, memiliki banyak unsur-unsur dan aspek-aspek yang
sangat menarik untuk kita pelajari. Diantara aspek-aspek itu ialah mengenai
beragam definisi yang dikemukakan para ahli, terkait ilmu perbandingan
pendidikan, apa saja unsur yang dipelajari dan diperbandingkan, kemudian apa
tujuan dari kita mempelajari ilmu ini, manfaatnya bagi perkembangan dunia
pendidikan di suatu negara khususnya peningkatan kualitas sumber daya manusia
melalui usaha pendidikan, sangatlah penting dan vital bagi suatu negara.
Selain dari aspek-aspek yang telah disebutkan tadi, perbandingan pendidikan
juga masih mempunyai aspek-aspek lainnya, yang sangat menggugah semangat kita,
untuk mempelajarinya, terutama terkait dengan bagaimana para ahli memandang,
dan melakukan pendekatan dengan ilmu ini, melalui berbagai macam sudut pandang
yang mereka gunakan dalam memahami dan mendiskripsikan perbandingan pendidikan
itu sendiri. Kemudian metode-metode apa saja yang dilakukan para ahli dalam
melakukan penelitian dan membandingkan pendidikan dalam suatu negara, atau antar
negara yang satu dan lainnya.
Serta, apa saja yang termasuk dalam wilayah ruang lingkup studi ilmu
perbandingan pendidikan ini. Nah, ketiga point penting itulah, yang akan kita
pelajari bersama, dalam makalah ini. Kami dari kelompok pertama, akan
memaparkan dan menguraikan ketiga point penting diatas, yaitu pengertian,
metode, serta ruang lingkup perbandingan pendidikan. Kami berharap, dengan
adanya makalah ini, para pembaca khususnya para mahasiswa, dosen, dan para
pelaku yang memiliki minat dalam ilmu perbandingan pendidikan, dapat menambah,
memperbarui, dan memahami pengetahuan tentang perbandingan pendidikan, serta
dapat mengobati rasa keingintahuan mereka akan ilmu ini. Sehingga, tujuan dari
ilmu ini dapat tercapai, menghasilkan sebuah pemikiran dan pemahaman yang
matang, serta menghasilkan pula sumber daya manusia yang berkualitas, melalui
usaha penelitian dan perbandingan pendidikan, demi tercapainya kemajuan suatu
negara, dalam segala bidang, yang awalnya dimulai dalam bidang pendidikan.
PEMBAHASAN
A.
Pengetrian Perbandingan
Pendidikan
Sebagai suatu ilmu
perbandingan pendidikan tidaklah hanya membahas masalah-masalah sistem
pendidikan dan pengajaran yang ada pada suatu negara, dan tidak hanya membahas
tentang pemikiran kependidikan yang ada dalam suatu masyarakat dalam suatu negara
atau tentang teori-teori kependidikan yang diamalkan oleh suatu masyarakat
sebagai suatu landasan pembahasan tentang sistem pendidikannya. Bukan ilmu
perbandingan pendidikan bila hanya menitikberatkan pembahasan pada perbandingan
antara teori-teeori pendidikan yang ada dalam suatu masyarakat.
Ilmu perbandingan
pendidikan juga tidak hanya sekedar membandingkan antara dua sistem atau lebih
dari pada pelaksanaan pendidikan dan pengajaran yang ada disuatu negara atau
disuatu masyarakat. Karena dengan cara
demikian kita hanya mengetahui beberapa persamaan dan perbedaan tanpa
mengetahui latar belakang yang menyebabkan timbulnya persamaan dan perbedaan
tersebut.
Ilmu perbandingan pendidikan
itu mengandung pengertian yang lebih kompleks. Oleh karena itu harus mencakup
berbagai latar belakang yang mempengaruhi perkembangan bangsa disuatu negara.
Sedangkan dalam perkembangan suatu bangsa itu terdapat aspirasi-aspirasi dan
ide-ide yang mendorong perkembangannya dalam kurun waktu lama. Aspirasi dan
cita-cita itulah yang memberi corak dan bentuk kebudayaan dan peradaban bangsa
itu.
Oleh karnanya
pembatasan pengertian Ilmu perbandingan pendidikan harus bersifat komprehensif
sebagai berikut:[1]
1. Ilmu perbandingan pendidikan adalah studi tentang sistem
pendidikan dan pengajaran beserta problematika problematika dalam
negara-negaranya yang berbeda. Masing-masing sistem dan problematika tersebut
diusut sampai kepada sebab-sebab sebenarnya yang berada dibalik sistem dan
problematikanya.
2. Ilmu perbandingan pendidikan juga diartikan sebagai studi
tentang sistem pendidikan dan pengajaran dinegara yang berbeda serta
factor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Ilmu perbandingan pendidikan juga dapat diartikan sebagai
studi tentang teori-teori kependidikan dan pengajaran serta bagamana pengalaman
atau pengetrapannya dinegara-negara yang berbeda itu dengan memperbandingkan
antara teori-teori tersebut sehingga diketahui persamaan dan perbedaannya serta
mengebalikan kepada latar belaknag sumber yang mempengaruhinya.
Jadi yang menjadi inti pokok dalam
ilmu perbandingan pendidikan itu adalah pembelajaran
tentang sebab yang menimbulkan problematika dan pengajaran serta sebab-sebab
yang dapat menimbulkan persamaan dan perbedaan diantara sisitem -sistem
dinegara-negara yang berbeda.
Untuk lebih mendekati
arti pendidikan perbandingan berikut ini
ditampilkan beberapa definisi yaitu yang
berasal dari I.L.Kandel dan Carter
V.Goad, sebagai berikut :
a)
Kandel memberikan pengertian sebagai berikut:
“Pendidikan
perbandingan adalah studi tentang teori dan praktek pendidikan masa sekarang
sebagai mana dipengaruhi oleh berbagai macam latar belakang yang merupakan
kelanjutan sejarah pendidikan”.
Disini
Kandel menunjukkan bahwa yang dipelajari adalah teori dan praktek
pendidikan sekarang dengan mengingat bahwa bermacam-macam latar belakang
termasuk sejarahnya turut menentukan pula pendidikan pada waktu sekarang. Mengenai sejarah pendidikan, disinggung dalam
hubungan ini karena sifatnya yang
sistematis dan mengandung teori dan
prektek pendidikan dari zaman ke zaman.
b)
Carter V.Goog
memberikan pengertian sebagai berikut:
“Perbandingan
pendidikan adalah studi yang bertugas mengadakan perbandingan teori dan praktek
kependidikan yang ada didalam beberapa negara dengan maksud untuk memperluas
pandangan dan pengetahuan diluar batas negrinya sendiri”.[2]
Definisi diatas menunjukkan aspek
operasional dari pendidikan
perbandingan. Jadi, mengandung
jiwa kepraktisan. Di samping itu kedua definisi itu saling mengisi. Dalam definisi yang dikemukakan oleh
Good memang tidak tercantum tentang perlunya
memperhatikan berbagai latarbelakang pendidikan seperti yang terkandung
dalam definisi dari kandel, namun hal ini
dapat dianggap baik oleh Good. Ini desebabkan oleh kenyataan bahwa pendidikan tidak dapat
dilepaskan dari dimensi-dimensi waktu yang melingkupinya yang lampau, kini, dan yang akan dating.
Berarti, bila orang mempelajari
pendidikan beberapa Negara secara
perbandingan perlu mengikut sertakan dimensi waktu.
Argumentasi-argumentasi yang sama dapat
pula dikenakan kepada latar belakang- latarbelakang yang lain seperti filsafat,
ideologi, dan sebagainya. Tiada
pendidikan yang tidak beranjak atau dipengaruhi oleh
latarbelakang-latarbelakang tersebut.
Tentang kemungkinan adanya
definisi-definisi yang lain tentulah tidak tertutup. Akan tetapi sampai
sekarang ini dapat dicatat, definisi dari dua tokoh ini, yang keduanya guru
besar dalam bidangnya, telah dapat digunakan dalam memahami makna tentang
pendidikan perbandingan.
Berdasarkan uraiandiatas dapat
disimpulkan bahwa perbandingan pendidikan ialah menganalisa dua hal atau lebih untuk
mencari kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaannya.
Dengan demikian maka studi perbandingan pendidikan ini adalah mengandung
pengertian sebagai usaha menganalisa dan mempelajari secara mendalam dua hal
atau aspek dari sistem pendidikan, untuk mencari dan menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan yang ada dari kedua
hal tersebut.
B.
Ruang lingkup studi ilmu perbandingan pendidikan
Mengingat
studi perbandinangan pendidikan mempunyai sasaran yang tidak hanya terbatas
pada permasalahan kependidikan di suatu atau dibeberapa negara dengan latar
belakang kebudayaan yang berbeda-beda, maka untuk lebih memantapkan studi
tersebut , para ahli telah memberikan pendapat-pendapatnya tentang ruang
lingkupnya, sebagai berikut:[3]
1.
J.P. Sarumpaet MA.
Lektor pada Universitas Melbourne, meninjau beberapa begian terpenting dari
sistem pendidikan masing-masinng negara. Pertama-tama ditinjau sejarah
pendidikannya secara singkat untuk mengetahui sistem apa yang berlaku saat ini.
Kemudian ditinjau administrasi pendidikannya, terutama dilihat dari segi
praktek adminisrtasi dan organisasinya.
2.
William W. Brickman
berpendapat bahwa perbandingan pendidikan itu mempelajari dan menganalisa serta
memperbandingkan hal-hal sebagai berikut:
a.
Mempelajari sistem
pendidikan dinegara lain dan penjelasan mengenaipermasalahan pendidikan.
b.
Menganalisa mengenai
latar belakang yang mempengaruhinya serta problema-problemanya dan berbagai
pandangan tentang poblema yang kontroversal.
c.
Memperbandingkan dan
menilai sebab-sebab pokok sebelumnya dan sesudah dilakukan pemeahan
problema-problema yang kontroversal dan yang bersifat biasa.
3.
Menurut pendapat DR.
Nazily Shalih dan DR. Abdul Ghani Abud, studi perbandingan pendidikan itu
mempunyai ruang lingkup yuang luas, karena mencakup hal-hal sebagai berikut:
a.
Segala pengetahuan
yang berkaitan dengan sistem pendidikan dan pengajaran dalam masyarakat yang
berbeda.
b.
Berbagai teori atau
pengetahuan pendidikan seperti filsafat pendidikan, kurikulum pendidikan ,
managemen dan badget kependidikan , metodologi pendidikan, masalah penyediaan
guru dan pembinaanya serta peraturan-peraturan yang berlaku.
c.
Sejarah pendidikan
dari suatu negara, karena sejarah dapat menjelaskan problematika kependidikan
untuk masa kini.
d.
Kebudayaan suatu masyarakat
atau bangsa yang merupakan latar belakang yang mempengaruhi timbulnya sistem
kependidikan yang berbeda antara satu dari yang lainnya. Dengan mempelajari
factor-faktor kebudayaan dari masing-masinng masyarakat atau bangsa, maka para
pelaku studi akan menemukan permasalahan mendasar yang menjadi latar belakang
sistem kependidikan yang ada.
Berdasarkan
uraiandiatas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup perbandingan pendidikan
ialah meliputi sistem pendidikan, latarbelakang yang mempengaruhinya, teori
atau pengetahuan pendidikan, sejarah dan kebudayaannya.
C.
Ciri-ciri pendidikan perbandingan
Pendidikan
perbandingan mempunyai ciri-ciri yang
ilmiah, kultural, humanistis, komperhensif dan interdisipliner. Dikatakan
ilmiah karena mempunyai kelengkapan sebagaimana ilmu pengetahuan pada umumnya,
ialah mempunyai objek yang menjadi sasaran penelitian, sudut pandangan atau
skopa dan metode-metode penelitian. Bersifat Kultural, karena termasuk dalam
lingkungan ilmu pendidikan dan cabang disiplin ini termasuk dalam
golongan ilmu-ilmu kebudayaan. Dikatakan humanistis karena fokus utama dari padanya berasal dari interaksi manusia
dengan lingkungan serta pengalaman-pegalamannya. Selanjutnya,disebut
komperhensif atau luas karena sifatnya yang interdisipliner. Berarti luasnya harus mencakup fakta penting
ilmu-ilmu modern, yaitu yang dapat membantu
memberikan sumber-sumber penerangannya untuk keperluan studinya.[4]
Mengenai sifat atau
ciri perbandingan pendidikan Gail F. Kelly dan kawan-kawan dalam bukunya Comperative Education, menunjukkan
ciri-ciri perbandingan pendidikan yang lebih kurang sebagai berikut:[5]
1.
Tentang
isi (”content”):
a)
Perbandingan
sistem-sistem pendidikan nasional dengan maksud memberi sumbangan timbulnya
saling pengertian internasional, perbaikan atau pembaharuan pendidikan (sampai
dengan tahun 1960). Menurut perkiraan pendidikan perbandingan mulai berkembang
secara sistematis menjadi disiplin ilmu sejak permulaan tahun 1930-an.
b)
Analisis
tentang hubungan sekolah dan masyarakat (sampai dengan tahun 1960). Dalam
hubungan ini, Nicholas Hans misalnya, meneliti tentang peran yang dapat
dilakukan oleh sekolah dalam pengembangan kebudayaan masyarakat yang
bersangkutan. Kalau dalam konkritnya dua rangkuman contoh isi (a dan b) di atas
selalu bersifat komparatif, artinya membandingkan pendidikan negara yang satu
dengan negara yang lain, C. Arnold Anderson mengetengahkan studi yang mendalam.
Menurut tokoh ini, studi mendalam mengenai suatu fenomena pendidikan suatu
negara dapat digunakan sebagai materi studi komparatif. Dengan menggunakan
parameter tertententu suatu studi untuk negara tertentu dapatlah diuji adanya
pada negara yang lain.
c)
Studi
tentang modernisasi. Sebagian materi studi sejak masa akhir tahun enam puluhan
berkisar pada masalah modernisasi. Dengan menggunakan kerangka pikir teori
modernisasi para ahli berusaha memperoleh pengertian tentang apakah suatu
negara telah mencapai atau sedang bergerak ke arah modernisasi. Dalam hubungan
ini peranan pendidikan juga ditelaah dalam kaitan dengan perkembangan
masyarakat dan perekonomian negara-negara yang bersangkutan.
2.Tentang
metode :
Uraian pada awal bab ini menyebutkan bahwa peminat
pendidikan perbandingan itu bermacam-macam, yaitu dari ahli dalam bidangnya,
pendidik, sampai pejabat-pejabat dalam perencanaan dan kerja sama regional dan
internasional dalam bidang pendidikan. Atas dasar pernyataan ini, maka
pendidikan perbandingan bervariasi bidang isi telah memperoleh tempat
pada bagian yang terdahulu, maka, pada bagian ini akan diuraikan secara singkat
ciri-ciri tentang metode.
Variasi tentang metode ini telah disinggung secara
singkat pada bab pendahuluan ketika dibicarakan tentang pandangan-pandangan
Kandel dan Hans mengenai pengembangan pendidikan perbandingan. pada
bagian ini disebutkan bahwa dengan mengikuti pandangan Kandel tentang
pendidikan perbandingan, maka, metode-metode yang perlu dikembangkan adalah
historis, komparatif, dan filosofis. Bila diikuti pandangan Hans, metode yang
terutama sekali diperlukan adalah deskriptif dan eksperimental.
Ada tokoh-tokoh yang memikirkan dan mengusahakan adanya
metode tertentu yang dapat menjadi ciri khas pendidikan perbandingan.
Tokoh-tokoh itu, diantaranya, Andreas Khasamias, Harold Noah dan Max Eckstein.
Dua tokoh terakhir ioni secara khusus mengungkapkan pandangannya dalam buku
yang berjudul Toward a Saince in Comparative Education, dengan
mengatakan bahwa studi komparatif tidaklah seyogyanya bersifat impresionistik,
melainkan perlu berpegangan secara ketat paradigma ilmu dari ilmu-ilmu sosial.
data empirik perlu diutamakan, dan ditinggalkan pengungkapan data yang
berdasarkan kesan-kesan. Perkembangan pendidikan perbandingan memang ada
kecendrungan mempunyai ciri semacam ini.
Fokus utam pendidikan perbandingan, menurut tokoh-tokoh
ini adalah hubungan antara sekolah dan masyarakat, yang untuk ini perlu
dikembangkan pengetahuan baik secara teoritik maupun praktis, serta metode yang
diperlukan. Dengan konstruksi pikir ini dapat dikembangkan hukum-hukum dan bila
ini telah diketemukan, maka peranan pendidikan terhadap perkembangan masyarakat
dan kebudayaan, misalnya, menjadi jelas pula.
Konsepsi yang dirumuskan oleh Noah dan Eckstein ini
barasal dari gurunya, yaitu George Bereday, yang telah menuliskan konsepsinya
dalam Comparative Method in Education. Hal yang berbeda dengan pandangan
Bereday adalah metodenya. Kalau Bereday berpendapat bahwa studi perbandingan
itu dapat menggunakan metode kuantitatif atau kualitatif, Noah dan Eckstein
meyogyakan penggunaan metode kuantitatif sebagai metode utama. Dengan
kuantitatif kaidah-kaidah ilmiah seperti objektivitas dan replikatif dapat
terpenuhi.
Pandangan yang senada dikemukakan oleh Brian Holmes, yang
dituliskan dalam bukunya yang diberi judul Problems in Education : A
Camparative Approach. Ia mengemukakan bahwa agar sifat ilmiah pendidikan
perbandingan sungguh-sungguh dapat dicapai, dalam metodenya perlu dipenuhi
syarat-syarat seperti : objektivitas, pengembangan kategori-kategori
perbandingan yang konsisten dan mantap, metode yang cermat dalam pengumpulan
data, analisa yang runtun, dan sebagainya.
Menurut Holmes, hasil studi pendidikan perbandingan
memberikan data-data yang dapat digunakan sebagai pemecahan masalah pendidikan
tertentu. Ini dapat meliputi ruang lingkup baik yang sempit maupun yang luas.
Yang sempit seperti halnya tentang kegiatan-kegiatan kelas dan sekolah,
sedangkan yang luas dapat meliputi hubungan sekolah dan masyarakat ataupun
transfer teori dan praktek pendidikan dari suatu negara ke negara yang lain.
3.Tentang
pendekatan
Pendekatan yang digunakan oleh para ahli dalam studi
komparatif dapat digolongkan menjadi dua, yaitu makro dan mikro. Analisis makro
juga disebut analisis tentang sistem pendidikan dunia.
Pendahuluan dan analisis mikro dapat mengambil ruang
lingkup secara regional atau lokal. Dapat secara khusus menganai berbagai
pelaksanaan pendidikan atau hubungan antara sekolah dan masyarakat baik yang
berlangsung dalam suatu negara maupun lintas negara.
Analisis mikro ini merupakan studi yang tidak jarang
bersifat mendalam. Sementara ahli melihat bahwa hasil pandidikan suatu jenis
sekolah tidak dapat semata-mata dipelajari hanya dari analisis tentang
kebijaksanaan pendidikan seperti penentuan kurikulum, pendidikan guru dan
ujian-ujian. Berbagai latarbelakang perlu ditelaah, misalnya sistem nilai
masyarakat yang bersangkutan dan adanya kelompok-kelompok serta stratifikasi
sosial.
Latarbelakang sosial ini ikut mengambil bagian dalam
pencapaian kemampuan dan taraf berpikir siswa-siswa di sekolah. Demikian pula
keadaan ekonomi. Sering kali siswa-siswa tertentu tidak dapat maju di sekolah
karena mereka berada pada lapisan bawah masyarakat.
Untuk menyelenggarakan studi semacam ini pendekatan mikro
menggunakan landasan ilmu-ilmu seperti antropologi dan sosiologi dengan
pengamatan yang khas seperti fenomenologi dan interpretasi.
Uraian
singkat di atas pada hakekatnya menunjukkan sifat lintas disiplin
(interdiscipliner) dari pendidikan perbandingan.
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil
sebuah kesimpulan bahwa ciri-ciri perbandingan pendidikan yaitu bersifat ilmiah, kultural, humanistis, komperhensif
dan interdisipliner. Sedangkan menurut Gail F. Kelly dan kawan-kawan ciri-ciri
perbandingan pendidikan itu meliputi isi,
metode dan perbandingan. Mengenai isi dalam perbandingan pendidikan yaitu harus
memperhatikan sistem-sistem pendidikan, analisis tentang hubungan sekolah
dengan masyarakat, dan pendidikan tentang modernisasi, yaitu peranan pendidikan
dengan perkembangan ekonomi dan masyarakatnya.
Selanjutnya mengenai metode dalam
pendidikan perbandingan, ciri-ciri metode yang digunakan ialah bersifat
historis, komperatif, filosofis, deskriptif, dan eksperimental.
Sedangkan mengenai pendekatan digolongkan menjadi dua, yaitu makro
dan mikro. Analisis makro juga disebut analisis tentang sistem pendidikan dunia
dan analisis mikro dapat mengambil ruang lingkup secara regional atau lokal. Menganai
berbagai pelaksanaan pendidikan atau hubungan antara sekolah dan masyarakat
baik yang berlangsung dalam suatu negara maupun lintas negara.
D.
Persyaratan pelaku studi perbandingan pendidikan
Permaslahan dalam kependidikan yang dihadapi oleh bangsa-bangsa di
Negara-negara berbeda, merupakan sasaran studi yang utama. Untuk mengenal danmengetahui
permaslahan tersebut, para pelaku setudi dalam perbandingan pendidikan perlu
menguasai pengetahuan yang
berhubungan dengan hal-hal sebagai
berikut :[6]
a)
Mengetahui tentang sistem
kependidikan dan pengajaran dari Negara yang dipelajari. Problem-problem dalam
sisitem itu juga harus diketahui. Pengetahuan tersebut harus dapat dimanfaatkan
secara tepat sehingga ia mampu mengaitkan antara sebab dan akibat atau antara
komponen-komponen sistem itu dengan faktor-faktor yang melatar belaknginya.
b)
Mengetahui tentang
pemikiran (konsep) dan teori kependidikan yang diamalkan serta diterapkan dalam
masyarakat dinegara yang dipelajari. Akan tetapi ia tidak perlu terlalu menitik
beratkan pada masalah konsep dan teori tersebut, melainkan hanya dipergunakan
sebagai pembantu dalam penganalisisannya
saja.
c)
Mengetahui tentang
sejarah pendidikan dari Negara yang
studi, namuntidak perlu terpaku pada soal ini, melainkan menjadikan sejarah
pendidikan itu sekedar untuk mendapatkan penjelasan mengenai problema problema kependidikan.
Problema-problema tersebut dijadikan
bahan perbandingan.
d)
Memiliki
pengetahuan yang cukup banyak dan menyeluruh tentang segala hal yang ada hubungannya
dengan kehidupan masyarakat yang di studi. Soal-soal politik, ekonomi, sosial,
agama, adat istiadat, kebudayaan dan lain-lainnya yang dapat menjelaskan sistem
kependidikan dan pengajaran yang ada.
e)
Mempunyai kemampuan
menghubungkan antara sebab dan akibat serta faktor-faktor kebudayaan yang ada
dibalik problem-problem yang Nampak dalam sistem kependidikan dan pengajaran
yang ada.
Semua pengetahuan yang tersebut diatas
bukan menjadi tujuan pokok studi perbandingan pendidikan, melainkan hanya
sekedar penunjuang yang dapat mempelancar studi yang mendalam dan komperhensif
(mencakup) sebagai suatu ilmu.
E.
Objek atau sasaran studi
perbandingan pendidikan
Dalam studi ilmiah,
dikenal adanya dua macam objek, yaitu objek formal dan objek material. Sasaran objek
formal adalah sistem, teori dan praktek pendidikan yang ada sekarang, yang
berlangsung pada berbagai masyarakat/bangsa, dengan menggunakan pendekatan
perbandingan. Sedangkan Objekmaterial studi perbandingan pendidikan, adalah
masalah atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan yang mencakup permasalahan
yang sangat luas, masalah hidup dan tingkah laku kehidupan manusia. Masalah-masalah yang berkaitan dengan
bagaimana orang tua/geneasi tua mempersiapkan anak /generasi mudanya, agar
nantinya mampu melaksanakan tugas-tugas hidup dan mengembangkan kehidupannya di
masa yang akan datang atau dengan singkat proses pendewasaan anak.
Diantara objek
tersebut ialah:[7]
1. Perbuatan mendidik itu sendiri
2. Anak didik
3. Dasar dan tujuan pendidikan
4. Pendidik
5. Materi pendidikan
6. Metode pendidikan
7. Alat-alat pendidikan
8. Lingkungan sekitar
F.
Pentingnya ilmu perbandingan pendidikan
Perbandingan pendidikan sebagai ilmu
dalam dunia pendidikan pada khususnya dan dunia ilmu pengetahuan pada umumnya
mempunya kedudukan penting. Tidak saja orang-orang yang bekerja dalam dunia
pendidikan yang dapat memetik manfaat ilmu perbandingan pendidikan, akan tetapi
juga mereka yang mempunyai minat dan profesi dalam bidang-bidang ilmu sosial
seperti para ahli sosiologi, ahli kebudayaan dan ahli politik dan sebagainya.[8]
Khusus bagi orang yang berkecimpung
dalam dunia kependidikan, studi perbandingan pendidikan dapat memberikan
berbagai bentuk dan segi kemanfaatan. Di antaranya adalah:[9]
a)
Akademis ilmiah, karena studi
perbandingan pendidikan telah memiliki kelengkapan
studi sebagaiman ilmu pengetahuan lainnya
yaitu mempunyai sasaran (objek) studi yang jelas, mempunyai scope (ruang lingkup) pandangan yang khusus
tersendiri dan metode-metode studi tertentu. Disamping itu perbandingan
pendidikan juga memberikan manfaat dalam mempelajari berbagai teori
kependidikan, memperdalam pemahaman selukbeluk pendidikan dan asla usulnya,
tentang hubungan pendidikan dengan masyarakat serta tentang sebab dan akibat
dari hubungan antar keduanya.
b)
Cultural (kebudayaan),
karena manusia hidup dalam bermasyarakat pada hakekatnya adalah objek dan subjek pembudayaan masyarakat sendiri. Alat yang
dijadikan pembudayaan (enculturation)
itu adalah pendidikan. Dengan demikian masyarakat tanpa pendidikan tidak mungkin dapat hidup berbudaya tinggi. Oleh karena itu
pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan umat manusia dan ia menjadi
cabang dari disiplin ilmu kebudayaan.
Studi perbandingan pendidikan memandang
pendidikan memiliki potensi cultural
juga mempunyai daya membentuk dan
mengubah corak dan isi kebudayaan masyarakat kearah tujuan tertentu sesuai trends (arah) perkembangan hidup yang
diciptakan. Oleh karena itu melalui studi perbandingan pendidikan seseorang akan dapat lebih banyak
mengenal dan meresapi corak, bentuk dan cita-cita cultural masyarakat yang di studi.
c)
Humanistis, karena
perbandingan pendidikan lebih menitik beratkan
tugasnya pada masalah interelasi (saling hubungan) anatara faktor-faktor
lingkungan hidup dan pengalaman-pengalaman manusia sebagai anggota masyarakat,
serta saling pengaruh mempengaruhi antara manusia dengan
lingkungan sekitarnya dan dengan masyarakat. Jadi faktor manusia menjadi titik
sentral dari pandangan masyarakat
terhadap bagaimana dan sejauh mana serta seperti apa pendidikan yang diinginkan guna memperbaiki dan memajukan masyarakatnya
sendiri.
d)
Kepuasan intelektual ( akal fikiran), karena studi perbandingan
pendidikan tidak semata “membaca” fakta
kependidikan di masyarakat yang sedang berlangsung, akan tetapi memikirkan atau menganalisa dengan cara-cara logis-rasional tentang
fakta-fakta itu seperti dengan
angka-angka statistik, atau berbagai metode analisa. Fakta-fakta itu
direnungkan melalui akal fikirannya sehingga ia mampu menemukan hubungan antara fakta yang dilihat
dengan faktor-faktor kebudayaan yang menjadi latar belakangnya yang
mengakibatkan timbulnya kenyataan-kenyataan seperti terlihat dalam sistem
kependidikan yang di studi. Dengan demikian studi ini mendorong orang
untuk mengungkapkan rahasia yang melatar belakangi sistem tersebut. Bilaman ia mampu mengungkapakan rahasia atau hakekat
yang ada dibalik kenyataan yang
ada maka akan timbul rasa kepuasan dalam
batinnya, terutama kepuasan akal fikirannya yang telah mencari dan menganalisisnya secara tepat.
e)
Keuntungan operasional,
karena studi perbandingan pendidikan berusaha mempelajari problem-problem
kependidikan yang ada di dalam masyarakat di negeri lain yang dapat di jadikan
bahan informasi untuk membantu pemecahan
problema kependidikan lebih lanjut dalam sistem kependidikan yang ada di negerinya
sendiri. Dalam pemecahan problema itu
perbandingan pendidikan
memberikan tekanan pada sikap objektif, tidak memihak, dalam
menginterpretasikan fakta-fakta yang
ada, sehingga hasil analisisnya akan mengandung nilai tinggi bagi operasionalisasi (pelaksanaan) sistem
kependidikan yang diharapkan.
Manfaat yang pokok dari studi
perbandingan pendidikan ialah dapatnya memberikan pengertian dan pengetahuan
kepada seseorang terutama dalam usaha memecahkan permasalahan kependidikan yang
dihadapinya. Studi perbandingan pendidikan dapat memberikan bantuan kepada
mereka yang berusaha memahami kehidupan suatu bangsa yang selanjutnya akan
memudahkan untuk begaul dengan bangsa yang bersangkutan.
Studi perbandingan pendidikan memegang
peranan penting dalam usaha menggalang perdamaian dunia dan hidup berdampingan
secara damai antara bebagai Negara, oleh karena asas yang dipeganginya adalah
pertukaran kunjungan antara bangsa atau penyelenggaraan pertemuan
dinegara-negara berbeda, bahkan dapat menimbulkan ikatan saling tolong menolong
dan kerja sama dalam usaha memecahkan permasalahan kependidikan yang dapat
mempertebal perasaan persaudaraan
kemanusiaan.
Itulah sebabnya maka studi perbandingan
pendidikan tidak hanya terbatasi oleh masalah kependidikannya saja, melainkan
sampai menjangkau kepada sasaran-sasaran yang lain yang jauh. Sasaran itu
sangat berkaitan dengan kehidupan didalam masyarakat itu sendiri. Juga
kehidupan masyarakat dalam hubungannya dengan masyarakat lain serta memperkokoh
kerja sama, yang jujur, tukar menukar kunjungan dan saling pengertian.
KESIMPULAN
Perbandingan
pendidikan tidak hanya membandingkan Sistem Pendidikan dan pengajaran,
Pemikiran Pendidikan, Teori-teori pendidikan saja tetapi Perbandingan
pendidikan merupakan perbandingan lebih mendalam lagi yaitu mencari tentang
latar belakang yang menimbulkan problematika pendidikan dan sebab-sebab yang
menimbulkan perbedaan dan persamaan teori dan praktik sistem pendidikan di
beberapa Negara.
Ruang
lingkup perbandingan pendidikan ialah meliputi sistem pendidikan, latar
belakang yang mempengaruhinya, teori atau pengetahuan pendidikan, sejarah dan
kebudayaannya.Ciri-ciri perbandingan pendidikan itu meliputi isi, metode dan perbandingan. Mengenai
isi dalam perbandingan pendidikan yaitu harus memperhatikan sistem-sistem
pendidikan, analisis tentang hub sekolah dengan masyarakat, dan pendidikan
tentang modernisasi, yaitu peranan pendidikan dengan perkembangan ekonomi dan
masyarakatnya.Selanjutnya mengenai metode dalam pendidikan perbandingan,
ciri-ciri metode yang digunakan ialah bersifat historis, komperatif, filosofis,
deskriptif, dan eksperimental. Sedangkan mengenai pendekatan digolongkan menjadi dua, yaitu makro
dan mikro
Penguasaan dari
sejumlah pengetahuan dan keterampilan adalah tuntutan yang harus dipenuhi oleh
tenaga kependidikan dewasa ini. Maka pengembangan terhadap pengayaan
aspek-aspek pndidikan harus dikembangkan, bukan hanya aspek yang ada di dalam
negeri akan tetapi aspek dari luar negeri sekalipun harus diketahui untuk
memperluas cakrawala kaum pendidik khususnya.
Dan dengan
adanya unsur-unsur pendidikan luar jangan sampai ditolak mentah – mentah , akan
tetapi dibandingkan , Karena pada dasarnya unsur-unsur tersebut dapat
menunjang usaha Peningkatan Pendidikan Nasional di Negara kita.
Maka
untuk mengkondisikan hal-hal
tersebut di atas, perlu secepatnya mendisiplinkan ilmu, agar objek atau
sasaran yang dituju menjadi jelas dan tepat. Adapun yang perlu
digaris bawahi yaitu , jika membandingkan objek, konsep, teori dan praktek yang
disampaikan diterapkan, karena banyak aspek atau faktor – faktor yang menjadi
pengembangan, seperti: Aspek guru, ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
mohon izin copas gan sekedar nambah khazanah pemahaman tentang perbandingan pendidikan.
BalasHapussaya juga mohon izin kopas
BalasHapusmohon izin copas pak, moga rezekinya selalu dilancarkan allah,
BalasHapusaamiin yaa allah